Sabtu, 23 Oktober 2010

KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM BERWIRA USAHA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
Banyak yang menyamakan antara inovasi dan kreativitas. Padahal kedua istilah tersebut memiliki perbedaan penting. Kreativitas adalah proses untuk menghasilkan asosiasi baru antara dua atau lebih konsep yang berbeda untuk melahirkan konsep baru yang belum ada sebelumnya. Sementara inovasi adalah menghidupkan ide baru. Ide tersebut bisa dihasilkan dari ide-ide kreatif. Namun, terkadang ide inovatif belum tentu berasal dari sesuatu yang kreatif. Bila inovasi tidak harus dilahirkan dari ide-ide kreatif, ide-ide kreatif sendiri juga belum tentu merupakan inovasi bila tidak bisa direalisasikan.
Bila dibandingkan, proses untuk menghasilkan inovasi lebih sulit dan lebih panjang dibanding kreativitas. Untuk menghasilkan ide kreatif, pemakaian teknik-teknik seperti brainstorming mampu membantu menghasilkan puluhan ide dalam waktu relatif singkat. Namun untuk mewujudkan sebuah ide, mungkin dibutuhkan waktu bertahun-tahun. Proses inovasi harus melewati berbagai tantangan berat. Upaya untuk menjelaskan konsep inovasi juga lebih rumit
Singkat kata, kreativitas berfokus pada proses, sementara inovasi berfokus pada hasil. Walau kadang keduanya bertautan, ada kalanya keduanya bisa berdiri sendiri. Inovasi membutuhkan lebih dari cara berpikir kreatif. Sering cara berpikir analitik dan sistemik juga dibutuhkan. Dengan kata lain, untuk menciptakan inovasi yang berhasil, yang dibutuhkan adalah cara berpikir holistik.
Manusia adalah mahluk pilihan Tuhan yang memiliki potensi dan kemampuan yang begitu besar. Kekuatan nalar manusia merupakan salah satu keistimewaan yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya. Karena dengan kekuatan nalarnya itu, ia bisa menemukan dan menciptakan hal-hal baru serta memperbaiki taraf hidupnya. Sejatinya, jika manusia memanfaatkan akal dan pengalamannya secara maksimal dan pantang menyerah, niscaya ia mampu meraih kemajuan yang menakjubkan. Dalam kondisi semacam itu, kekuatan inovasi dan kreatifitas memiliki andil yang begitu strategis dalam mengubah kualitas hidup dan mewujudkan masyarakat yang dinamis.
Di dunia modern, sains dan teknologi memiliki peran besar dalam kehidupan manusia. Inovasi dan kreatifitas merupakan faktor penentu terhadap kemajuan suatu negara. Karena itu, setiap negara yang bersedia memberikan kesempatan bagi rakyatnya untuk mengembangkan potensi dan kreatifitas yang dimiliki, bisa dipastikan negara tersebut akan memperoleh cita-cita kemajuannya dengan lebih mudah.
Meski demikian, perlu kita ketahui pula bahwa inovasi dan kreatifitas tidak hanya terbatas pada persoalan sains dan teknologi. Ada banyak orang yang berhasil menciptakan inovasi baru dalam menyelesaikan persoalan pribadi dan kehidupan sehari-harinya. Kreatifitas semacam itu, sebenarnya bisa menjadi inspirasi dan ditularkan kepada orang lain. Selain itu, inovasi juga bisa dikembangkan untuk menyelesaikan persoalan di bidang kultural, sosial, ekonomi, dan politik. Sejumlah aktifis dan ilmuan dunia menjadi sukses lantaran berusaha mencari dan menerapkan metode baru untuk menyelesaikan problem ekonomi dan sosial yang mereka hadapi. Mereka lebih memilih mencari gagasan dan cara-cara baru ketimbang memanfaatkan metode konvensional yang telah ada, yang kadang tak begitu efektif menyelesaikan persoalan.
Orang-orang kreatif semacam itu, adalah mereka yang menemukan metode baru yang inovatif dan memanfaatkan potensi pikirnya secara maksimal. Begitu juga di ranah politik. Sering kita menyaksikan suatu negara berhasil meraih kemajuan berkat metode dan strategi baru pembangunan yang mereka temukan. Suatu cara baru yang terbilang atau dapat dikatakan istimewa dan kreatif. Hal semacam inilah yang bisa kita sebut sebagai inovasi politik.
Meskipun sampai sekarang ini belum ada terminologi yang persis sama tentang kewirausahaan (entrepreneurship) akan tetapi pada umumnya memiliki hakikat yang hampir sama yaitu merujuk pada sifat, watak dan ciri-ciri yang melekat pada seseorang yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia usaha yang nyata dan dapat mengembangkannya dengan tanggung jawab.
Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari. Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas, keinovasian dan keberanian menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru.
Kreativitas adalah akar dan awal dari semua kesuksesan. Kreativitas adalah awal yang baik tapi bukan akhir dari segala-galanya. Kreativitas harus dibarengi dengan inovasi, kerja keras, focus, pantang menyerah dan nekat. Kreativitas akan membuat orang-orang unuk terus berinovasi dan memperbaiki hasil kreasi mereka, bekerja keras dan tidak mengenal lelah, focus terhadap hasil kreasi mereka, pantang mnyerah menghadapi kritikan dan cemoohan, serta nekat. Orang kreatif adalah orang yang menciptakan sesuatu, terus-menerus mengembangkannya, memperjuangkan habis-habisan hingga pada akhirnya diterima orang lain sebagai sesuatu yang bermanfaat bagi diri mereka.
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan pada dasarnya sudah dibekali kemampuan untuk mencipta dan berkreasi untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bukan hanya bagi dirinya sendiri tapi juga bagi orang lain. Sifat kreatif yang sudah dianugerahkan Tuhan kepada kita sudah sepautnya digali, dikembangkan dan pada akhirnya dibagikan manfaatnya untuk orang lain. Kreativitas itu adalah sesuatu yang tidak akan ada habis-habisnya. Dia akan selalu dinamis, bertumbuh dan menghasilkan buah. Keika orang mulai berhenti berkreasi, dia akan otomatis statis, berhenti tumbuh dan berhenti menghasilkan buah. Dan hal ini jugalah yang membuat kenapa banyak orang tidak bisa sukses dan berhenti pada suatu titik.

1.2.       Tujuan
Ada pun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1.        Untuk mengetahui pengertian dan perbedaan kreatuvitas dan inovasi
2.        Untuk mengetahui cara mengembangkan kreativitas diri
3.        Serta mengetahui hubungannya kreativitas dan inovasi dalam berwirausaha

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Kreativitas

Kreativitas merupakan sebuah proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Kreatif berfikir sesuatu yang baru (thinking new things). Namun kemampuan ini berbeda dari satu orang terhadap orang lain. Kemampuan dan bakat merupakan dasarnya tetapi pengetahuan dari lingkungannya dapat juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Selama ini ada anggapan yang alah mengenai orang yang kreatif. Ada yang mengatakan hanya orang jenius saja yang memiliki kreativitas. Kreativitas bukanlah merupakan suatu bakat misterius yang diperuntukkan hanya bagi segelintir orang. Mengingat kreativitas merupakan suatu cara pandang yang sering kali justru dilakukan secara tidak logis. Proses ini melibatkan hubungan antar banyak hal dimana orang lain kadang tidak atau belum memikirkannya.
Kreativitas, oleh Zimmerer (1996,51) diartikan sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan persoalan dan menghadapi peluang (Creativity is the ability to develop new ideas and to discover new ways of looking at problems and opportunities).
Kreativitas bisnis adalah orisinilitas yang bermanfaat atau membuahkan hasil bagi banyak orang. Kreativitas tidak hanya kemampuan dan keterampilan berimajinasi. Ia tidak hanya keahlian dalam menata bisnis sehingga menghasilkan keuntungan serta manfaat lebih bagi pengusaha. Ia tidak hanya motivasi. Kreativitas bisnis adalah gabungan ketiganya, yaitu keahlian (expertise), kemampuan dan keterampilan berpikir kreatif dan imajinatif (creative-thingking skills) dan motivasi (instrinstic motivation).
Keahlian adalah kapasitas intelektual seseorang untuk berpikir luas, bereksplorasi, dan memecahkan masalah. Berpikir kreatif adalah bagaimana cara orang menangani masalah, mencari solusi, serta bagaimana memanfaatkan ide-ide yang ada dengan kombinai yang baru, agar dihasilkan cara baru memecahkan masalah dengan cara segar dan penuh ketekunan.
Keahlian dan kemampuan berpikir kreatif dapat disebut juga sebagai kompetensi kreativitas bisnis. Elemen ketiga kreativitas bisnis, motivasi, menentuklan apa yang sebenarnya orang akan lakukan, dengan segala keahlian dan kemampuan berpikir kreatifnya. Motivasi dapat disebut sebagai karaker kreativitas bisnis. Karakter di sini menyangkut aspek integritas, kejujuran, dan tidak ada agenda tersembunyi.
Kompetensi kreativitas memang diperlukan, tetapi itu saja tidak cukup. Kreativitas bisnis perlu dan harus ditunjang dengan motivasi yang tepat (right motivation). Motivasi yang keliru akan berdampak buruk atau bahkan membunuh kreativitas bisnis.
Edward de Bono (1970) pernah mengungkapkan paling tidak ada 4 tahapan dalam proses kreatif, yaitu :

Tahap 1  :   Latar belakang atau akumulasi pengetahuan

        Kreasi yang baik biasanya didahulukan oleh penyelidikan dan pengumpulan informasi. Hal ini meliputi membaca, berbicara dengan orang lain, menghadiri pertemuan professional dan penyerapan informasi sehubungan dengan masalah yang telah digeluti. Sebagai tambahan dapat juga menerjuni lahan dengan masalah kita, karena hal ini dapat memperluas wawasan dan memberikan sudut pandang yang berbeda.

Tahap 2   :   Proses inkubasi

            Dalam tahap ini tidak selalu seseorang harus terus menerus memikirkan masalah yang tengah dihadapinya, tetapi ia dapat sambil melakukan kegiatan lain, yang biasa, yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah. Akan tetapi ada waktu tertentu dimana ia harus sempatkan diri memikirkan masalah ini untuk mencari pemecahannya.

Tahap 3   :   Melahirkan ide

        Pada tahap ini, ide atau solusi yang selama ini dicari-cari mulai ditemukan. Terkadang ide muncul pada saat yang tidak ada hubungannya dengan masalah yang ada. Ia bisa muncul tiba-tiba sekelebat : Nah….. Ini dia! Orang sering menyebutnya sebagai factor eureka. Disini ia harus dapat dengan cepat dan tanggap menangkap dan memformulasikan baik ide maupun pemecahan masalah lanjutan dari ide tersebut.

Tahap 4   :   Evaluasi dan implementasi

        Bagian ini merupakan tahap tersulit dalam tahap proses kreativitas, karena dalam tahap ini seseorang harus lebih serius, disiplin dan benar berkonsentrasi. Wirausaha yang sukses dapat mengidentifikasi ide yang mungkin dapat dikerjakan dan memiliki kemampuan untuk melaksanakannya. Lebih penting lagi, ia tidak menyerah begitu saja bila mengahdapi hambatan. Bahkan biasanya ia baru akan berhasil mengembangkan ide-ide setelah beberapa kali mencoba. Hal penting lain dalam tahapan ini adalah dimana wirausaha mencoba kembali ide sampai menemukan bentuk finalnya, karena ide yang muncul pada tahap 3 tadi biasanya dalam bentuk yang tidak sempurna, jadi masih perlu dimodifikasi dan diuji untuk mendapatkan bentuk yang baku dan matang dari ide tersebut.
Secara ringkas empat tahapan proses kreatif tersebut dapat digambarkan seperti bagan berikut ini:









 








                                




Ada beberapa ciri orang yang kreatif. Salomon dan winslow (1996) menyebutkan diantaranya adalah sebagai berikut:
1.         Pintar tetapi harus brilian. Karena kreativitas tidak selalu secara langsung berhubungan dengan tingginya intelegensia seseorang.
2.         Berkemampuan baik dalam menjalankan ide yang berbeda dalam waktu yang singkat.
3.         Memiliki pandangan positif terhadap diri sendiri. Dengan kata lain menyukai dirinya dan memiliki rasa percaya diri.
4.         Peka terhadap lingkungan dan perasaan orang yang ada disekitarnya.
5.         Temotivasi oleh masalah yang menentang.
6.         Dapat memendam keputusan sampai cukup fakta terkumpul.
7.         Menghargai kebebasan dan tidak hanya memerlukan persetujuan rekan lainnya.
8.         Cenderung kaya kehidupan fantasi.
9.         Fleksibel
10.     Lebih mementingkan arti implikasi sebuah problema daripada detailnya.

2.1.1. Mengembangkan Kreativitas

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kreativitas. Berikut ini adalah hal yang dapat membantu mengembangkan kemampuan pribadi dalam program peningkatan kreativitas sebagaimana dikemukakan oleh James L.Adams (1986)

1.    Mengenali hubungan
Banyak penemuan dan inovasi lahir sebagai cara pandang terhadap suatu hubungan yang baru dan berbeda antar obyek, proses, bahan, teknologi dan orang. Seperti mencampurkan aroma bunga melati dengan air the kemudian dibotolkan menjadi the botol yang harum dan segar rasanya.
Untuk membantu meningkatkan kreativitas, kita dapat melakukan cara pandang kita yang statis terhadap hubungan orang dan lingkungan yang telah ada. Di sini kita coba melihat mereka dengan cara pandang yang baru dan berbeda. Orang yang kreatif akan memiliki hubungan intuisi tertentu untuk dapat mengembangkan dan mengenali hubungan yang baru dan berbeda dari fenomena tersebut. Hubungan ini nantinya dapat memperlihatkan ide produk dan jasa yang baru. Sebagai contoh kita melakukan latihan dengan melihat hubungan antara kue coklat dan es krim vanili, atlet dan pelatih serta manajer dengan buruh.

2.    Mengembangkan perspektif fungsional.
Jika dikembangkan lebih lanjut, kita dapat melihat adanya suatu perspektif yang fungsional dari benda dan orang.
Seorang yang kreatif akan dapat melihat orang lain sebagai alat untuk memenuhi keinginannya dan membantu menyelesaikan suatu pekerjaan. Misalnya sering secara tidak sadar kita menggunakan pisau dapur untuk memasang baut gara-gara palu yang kita cari tidak ditemukan. Cara lain kita harus memulainya dari cara pandang yang non konvenional dan dari perspektif yang berbeda. Sebagai contoh: cobalah sebutkan fungsi lain dari sebuah kursi, buku yang kita pegang dan lain-lain.

3.    Gunakan akal
Penelitian terhadap penggunaan fungsi otak pada bagian yang terpisah antara kiri dan kanan telah dilakukan sejak tahun 1950-an dan tahun 1960-an.
Otak bagian kanan dipakai untuk hal seperti analogi, imajinasi dan lain-lain. Sedangkan otak bagian kiri dipakai untuk kerja seperti analisis, melakukan pendekatan yang rasional terhadap pemecahan masalah dan lain-lain. Meski secara fungsi ia berbeda, tetapi dalam pekerjaannya ia harus saling berhubungan. Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan analitis terhadap pengetahuan, evaluasi dan tahap implementasi. Jadi bila kita ingin lebih kreatif, kita harus melatih dan mengembangkan kemampuan kedua otak kita tersebut. Contoh latihan dapat kita buat sesuai dengan fungsi belahan otak.

4.    Hapus perasaan ragu-ragu
Banyak kebiaaan mental yang membatasi dan menghambat pemikiran kreatif. Sebuah studi menemukan bahwa orang dewasa hanya menggunakan 2-10 persen potensi kreativitas yang dimilikinya. Contoh : banyak orang memiliki kecenderungan membuat penilaian yang cepat terhadap sesuatu orang ataupun ide-ide.
             Beberapa kebiasaan mental yang menghambat kreativitas dan inovasi tersebut diantaranya adalah:
§   Pemikiran lain.
Sejalan dengan pesatnya kehidupan seseorang sekarang banyak terpenuhi oleh hal yang tidak pasti dan meragukan. Banyak orang yang menyerah dengan kenyataan yang dihadapinya. Bagi orang yang kreatif lebih baik belajar menerima keadaan tersebut dalam hidupnya, bahkan mereka sering menemukan esuatu yang berharga dalam kondisi tersebut.
§  Mencari selamat,
Dalam menjalani kehidupannya orang akan cenderung menghindari resiko kakalahan atau kegagalan. Bahkan kegagalan dianggap sebagai permainan yang menarik yang dapat dijadikan guru yang baik untuk keberhasilan di masa yang akan datang.
§   Stereotype
Dalam hal ini sepertinya sudah ada ketentuan atau karakteristik tertentu untuk suatu hal. Begitu pula akan halnya kesuksesan yang akan diraih. Karena keterbatasan ini seseorang yang ingin melakukan sesuatu hal, karena asas stereotype ini akan terlimitasi sedara pandang dan persepinya terhadap kemungkinan lain yang sebenarnya dapat diraih.
§   Pemikiran kemungkinan / probabilitas
Guna memperoleh keamanan dalam membuat keputusan seseorang akan cenderung percaya kepada teori kemungkinan. Bila berlebihan hal ini hanya akan menghambat seseorang dalam kenyataan yang sebenarnya tengah dihadapinya. Dalam permainan kreativitas, seringkali seseorang mencari kesempatan yang hanya kan datang ekali saja dalam hidupnya.

2.1.2. Kreativitas, Napas Para Wirausahawan

Kreativitas adalah napas bagi para wirausahawan. Hampir di setiap waktu seorang wirausahawan selalu berusaha mendapatkan ide atau hal-hal baru yang mampu menunjang jalannya usaha yang sedang dilakukan. Tidak ada cara lain, modal utamanya ya kreatif!
Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah bagaimana menjadi kreatif, bukan? Percayalah, kreatif itu bukan bawaan dari lahir sehingga banyak orang merasa dirinya tidak cukup kreatif. Kreatif itu dapat diciptakan dan dilatih. Tentu dengan memberikan stimulus atau pancingan kepada otak kita agar timbul kreaivitas. Permainan, atau membuat gambar-gambar dapat merangsang kita lebih kreatif.
Sumber-sumber inspirasi kini juga banyak tersedia di mana-mana. Produk-produk yang telah ada dapat kita ubah dengan sedikit modifikasi. Berbagai informasi yang ada di media cetak atau elektronik, kegiatan atau peristiwa yang ada di sekeliling kita, bukan tidak mungkin juga dapat memicu kita berkreasi.
Yang diperlukan semua adalah kesiapan otak kita untuk selalu terbuka menerima impuls atau rangsangan dari luar. Otak kita itu luar biasa hebatnya. Sehingga, sangat disayangkan jika kita tidak menggunakannya semaksimal mungkin.
Seorang wirausawan dituntut untuk melakukan kreativitas yang tinggi secara terus-menerus. Sebab para wirausahawan diharapkan dapat melakukan inovasi dengan menghasilkan hal-hal baru bagi masyarakat luas, atau menemukan cara-cara baru yang memberikan nilai tambah terhadap sesuatu yang sudah ada sebelumnya.
Kelebihan dari sifat kreatif yang melekat dalam diri wirausahawan ataupun pengusaha adalah kemampuannya untuk melihat peluang dalam masalah-masalah yang muncul di masyarakat, dan kemudian mampu menciptakan beragam produk dan jasa sebagai solusi untuk mengatasi masalah dan tentunya juga meraih keuntungan. Atau yang sering kita tahu, para pengusaha yang kreatif biasanya mampu menemukan terobosan-terobosan baru sekaligus melakukan pembaharuan dari produk-produk yang sudah ada.
Para wirausahawan atau pengusaha dituntut selalu untuk memiliki ide-ide bisnis yang berbeda dari yang lain dan memiliki gagaan-gagasan yang sangat orisinil. Selain itu, seorang pengusaha yang kreatif biasanya juga mampu bekerja secara cerdas. Misal, mampu memanfaatkan teknologi internet untuk berjualan.
Beberapa cara atau tahapan yang dapat mengkondisikan seseorang untuk bisa berpikir lebih kreatif yaitu :
1.         Having fun
Bersenang-senanglah! Kita harus selalu mengkondisikan diri selalu merasa fun, gembira, bahagia, berpikir lepas tanpa merasa ada beban. Keluar dari rutinitas sehari-hari, banyak jalan-jalan dan melakukan pengamatan dengan harapan dapat menemukan ide-ide yang kreatif. Bersenang-senang untuk menyegarkan pikiran kita, agar kita mendapatkan ide yang kreatif, dan jangan bersenang-senang untuk melepaskan semua beban pekerjaan sehingga terlena dan lupa akan tugas kita. Bersenang-senang untuk melepaskan semua beban, ada waktunya.
2.         Berpikir bebas & tanpa batas
Berpikirlah beba tanpa bata! Berpikir bebas tidak terlalu sempit dan mengikuti mitos-mitos yang salah, tapi berpikirlah untuk menelurkan inovasi-inovasi yang benar-benar kreatif dan tidak terikat akan pikiran yang membatasi kita untuk bergerak elama itu tidak melanggar aturan yang merusak masyarakat sekitar.
3.      Fokuskan pikiran pada tujuan
Untuk menjadi kreatif di bidang usaha yang ditekuni atau yang ingin ditekuni, kita harus selalu fokuskan pada tujuan yang memang hendak dicapai. Jangan mudah berubah. Selalu visualisasikan bahwa sekarang kita telah menjadi orang yang kreatif dan mampu menemukan ide-ide bisnis yang dahsyat. Bayangkanlah pula bahwa ide bisnis telah dijalankan dan sukses. Fokuskan dan berjuanglah untuk mencapai tujuan.

4.     Jangan batasi pikiran pada hal-hal yang tidak berguna
Hilangkan batasan pikiran kita untuk melakukan sesuatu atau memulai suatu usaha. Membuka suatu usaha tapi malu dengan tetangga, takut dicemoohkan, takut akan bangkrut, takut tidak lancar, takut tidak berhasil dan ketakutan-ketakutan yang lainnya yang akan membatasi ruang lingkup pikiran untuk berkembang.
5.        Ciptakan input konstruktif
Caranya tentu saja dengan mencari lebih banyak informasi dan pengetahuan melalui bacaan, referensi, internet, bergaul, nonton bioskop, ngobrol dengan siapa saja, jalan-jalan melakukan pengamatan, dsb. Mencoba untuk keluar dari rutinitas sehari-hari. Belajarlah melihat apa yang tidak terlihat. Dengan membiasakan diri untuk memiliki rasa keingintahuan yang besar akan membawa kita menjadi orang yang pertama punya ide-ide tentang apa saja.
6.        Bangkitkan keberanian berinovasi
Keberanian dan keingintahuan adalah dua sifat yang memang harus dimilki oleh orang yng kreatif. Semangat untuk berani berinovasi ini untuk dikembangkan agar diri kita terkondisi selalu berpikir kreatif. Kegagalan bukanlah akhir dari usaha akan tetapi kegagalan adalah pelajaran yang berharga yang mengajari kita bagaimana cara yang benar. Karena kegagalan telah memperlihatkan kesalahan yang telah dilakukan.
7.        Pikirkan kembali pikiran kita
Saat merasa telah puas dengan pemikiran atau ide yang diperoleh, sebaiknya perlu untuk dipikirkan kembali dan dianalisa dari cara pandang yang berbeda. Semakin banyak jenis pemikiran yang didapatkan maka akan semakin banyak pula ide-ide kreatif yang bakal diperoleh. Semakin banyak pula alternatif keberhasilan.

8.        Ubah ide lama menjadi ide baru
Sebuah ide usaha yang kreatif biasanya juga berasal dari ide-ide usaha lama yang dicoba untuk ditampilkan secara lain dan berbeda. Namun harus ada kelebihan-kelebihan lain yang hendak ditawarkan. Juga tentunya untuk memberi kemudahan dan kenyamanan bagi end user-nya.

2.1.3.  Hal-Hal Yang Menghambat Kreativitas
Semua orang punya bakat kreatif, namun demikian tidak semua orang kreatif. Mengapa demikian ? Ada hal-hal yang menghambat kreativitas. Banyak orang menghindari dan menyangkal masalah sampai terlambat. Padahal masalah adalah peluang untuk lahirnya kreativitas.
Merasa tidak mungkin adalah menghambat kreativitas lainnya. Ketika kita merasa bahwa sesuatu tidak mungkin dilakukan, sebetulnya kita telah kalah sebelum perang. Mirip dengan ini adalah merasa tidak mampu. Beberapa orang berpikir bahwa suatu masalah hanya bisa dipecahkan oleh ahlinya yang bukan dirinya. Mereka merasa tidak cukup cerdas dan berpengalaman. Padahal, pikiran yang optimis, sikap positif disertai dengan keterampilan memecahkan masalah sangat besar pengaruhnya dalam kreativitas.
Merasa tidak kreatif. Semua orang mempunyai bakat kreatif. Amati saja anak-anak ketika mereka bermain dan berkhayal, sungguh kreatif. Masalahnya system pendidikan saat ini telah menghambat kreativitas. Karenanya, yang perlu dilakukan adalah membuat kreativitas itu mucul lagi ke permukaan.
Dalam usaha kita untuk selalu tampil dewasa dan canggih, seringkali kita memupus sikap kreatif dan ceria yang menandai masa kecil kita. Padahal ketika kita bisa memecahkan suatu masalah penting, siapa yang peduli kalau kita kekanak-kanakan. Tidak berani tampil beda karena kautir pada penilaian orang lain adalah juga mengahmbat kreativitas. Seakan-akan ada tekanan social yang memaksa kita patuh, menjadi orang biasa dan tidak kreatif.


2.1.4.  Sepuluh Tips Perangsang Kreativitas
Semua orang bisa kreatif. Berikut ini adalah sepuluh tips yang bisa dilakukan untuk merangsang kreativitas :
1.         Tenggelamkan diri kita dalam suatu domain atau problem. Pelajari sedalam mungkin, jadilah ahlinya. Hal ini tentu membutuhkan waktu, usaha dan komitmen.
2.         Jadilah orang yang subur dengan ide. Biarkan ide mengalir tanpa evaluasi dan kritik, termasuk ide-ide yang tidak biasa, tidak masuk akal dan menggelikan. Jangan risaukan ide yang tolol sekalipun. Bila kita tertawa pada ide kita, itu artinya kita ada di jalur yang benar.
3.         Gunakan alat untuk menggambarkan ide-ide dan pemikiran kita. Catat ide-ide, tuliskan semuanya langsung ketika ide itu timbul, jangan sampai lupa. Jangan andalkan ingatan kita, bisa-bisa ide brilliant kita lewat begitu saja. Selain ditulis, buatlah sketsa, gambar dan diagram. Buat modelnya dengan memanfaatkan komputer dan buat prototipenya. Visualisasi sangat efektif untuk mewakili informasi. Gambar, model dan prototype mengantar kita pada pemahaman dan penghayatan yang lebih mendalam. Banyak karya inovatif dilahirkan dengan membuat visualisasi yang baik.
4.         Lemparkan ide-ide pada orang lain. Bangun kemampuan mengkomunikasikan ide kita dengan efektif. Kita harus bisa meyakinkan orang lain bahwa ide kita patut ditindak lanjuti.
5.         Hindari pengambilan keputusan yang terlalu awal. Jangan puas dengan solusi yang biasa. Bila kita tahu suatu cara untuk memecahkan masalah, cari cara yang lain. Hindari tekanan untuk mencapai solusi cepat. Jangan berhenti pada ide baik yang pertama. Setiap desain dapat diperbaiki. Ketika kita punya ide yang bagus, cari ide yang lebih bagus lagi.
6.         Jangan takut untuk berbeda. Hindari tekanan kelompok. Jadilah pemikir yang bebas. Evaluasi informasi dengan kritis. Pertanyakan asumsi-asumsi. Jangan terjebak pada tradisi dan kebiasaan. Ambil resiko.
7.         Terbukalah pada ide-ide baru. Coba berpikir yang bervariasi, peran yang berbeda atau sudut pandang yang berbeda. Pemahaman dan sudut pandang yang berbeda bisa juga datang dari orang dengan disiplin ilmu yang lain. Individu yang kreatif seringkali bisa memberikan kontribusi pada beberapa bidang.
8.         Praktekkan dan pecahkan masalah. Desain sesuatu. Bangun pengalaman yang kuat. Lakukan secara teratur. Jadikan berpikir kreatif kebiasaan dan bagian dari keseharian. Sisihkan waktu setiap hari untuk menjadi kreatif. Hadapi halaman buku kosong dan isilah dengan ide-ide.
9.         Tindak lanjuti ide-ide hingga tuntas. Selesaikan proyek yang sudah dimulai. Tidak seorang pun akan tahu seberapa kreatif kita kalau kita tidak merealisasikannya dan membawakannya kepada masyarakat.
10.     Ambillah kesempatan untuk bersantai, jalan-jalan atau berenang. Manjakan diri kita dengan sesuatu yang lain. Saat-saat seperti ini akan memberikan kesempatan untuk berpikir, dan seringkali, membawa hal-hal baru untuk dipikirkan. Pemahaman yang dalam kadang-kadang datang tanpa diduga pada saat sedang santai, jauh dari lingkungan pekerjaan

 

2.2.   Inovasi dan Kewirausahaan

Inovasi telah dikenal sebagai salah satu fungsi penting dalam proses kewirausahaan. Ia merupakan suatu proses mengubah peluang menjadi gagasan yang dapat dijual. Inovasi bukanlah sekedar sebuah gagasan cemerlang dan rumit. Kadang-kadang ia bisa saja bermula dari ide selintas dan sepele. Seorang wirausaha dikenal mempunyai kemampuan menggabungkan imajinasi dan pikiran kreatif dengan kemampuan sistematis dan logikanya. Kombinasi ini menjadi bekal penting bagi keberhasilan. Selain itu, wirausaha  yang potensial selalu berupaya mencari peluang unik guna memenuhi kebutuhan dan keinginan. Mereka membangun kemampuan untuk dapat melihat, mengenali lalu mengembangkan peluang, ketika orang lain mengahadapinya sebagai suatu masalah. Ia selalu bertanya : “Bagaimana jika…..Atau mengapa tidak….. Setiap melihat suatu permasalahan.
Inovasi, oleh Zimmerer (1996,51) diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-peroalan dan peluang untuk mempertinggi dan meningkatkan taraf hidup (Innovation is the ability to apply creative solutions to those problems and opportunities to enchance or tto enrich people’s live)
Berpikir inovatif yaitu proses melahirkan solusi atau gagasan diluar bingkai pengetahuan yang sudah dimaklumi bersama (bingkai konservatif), baik ditinjau dari pengetahuan individu yang berpikir atau dari pengetahuan yang dominan dilingkunannya.
Berpikir inovatif bertujuan memunculkan gagasan-gagasan baru yang dalam prosesnya harus terpenuhi 4 aspek fundamental yaitu:
§  Sesitivitas yang tinggi terhadap berbagai permasalahan yang mungkin saja tidak sampai mengusik sensitivitas kebanyakan manusia biasa.
§  Produktivitas yang tinggi, yakni kemampuan untuk menghasilkan jawaban sebanyak mungkin untuk atu pertanyaan.
§  Elastisitas yang tinggi, yakni kemampuan menghasilkan pemikiran variatif sebanyak mungkin.
§  Orisinilitas yang tinggi, yakni kemampuan menghasilkan gagasan-gagasan yang unik dan baru yang belum pernah dikenalinya.

Ketika tirto utomo melihat banyak pakar (ekspatriat) dan turis yang menderita sakit perut akibat minum air kran di hotel. Belum lagi bila mereka sedang dalam perjalanan sering mengeluh kesulitan memperoleh air minum bersih. Tirto melihat maalah ini sebagai suatu peluang bisnis. Pertanyaan “Bagaimana jika ia kemas saja air minum itu agar dapat dengan mudah/praktis diminum kapan saja ? Kerap mengeruk pikirannya. Ia terus berusaha keras agar gagasan ini terwujud, meski banyak yang menawarkan idenya. Orang lain masih banyak yang menggarap menjual air minum (air putih) di Indonesia sama saja berjualan es di kutub. Tetapi, Tirto, sekali lagi mampu melihat celah peluang dalam masalah ini. Akhirnya air mineral merk Aqua lebih mahal harganya satu liter jika dibandingkan dengan satu liter air premium.
Inovasi (hal yang baru) timbul dari orang-orang yang selalu berpikir kreatif. Inovasi melakukan sesuatu yang baru (doing new things). Kreatif atau kreativitas berasal dari bahasa Inggris “Creativity” artinya daya cipta. To create : menciptakan, membuat dan menimbulkan.

2.2.1.  Mitos Utama Dalam Inovasi

Ada 5 (lima) mitos utama dalam inovasi, yakni ;
1.         Inovasi itu terencana dan dapat diperkirakan : kenyataanya inovasi itu merupakan sesuatu yang tidak dapat diprediksi dan dapat dilakukan oleh setiap orang.
2.         Spesifikasi teknis sebaiknya dipersiapkan secara lengkap : nyatanya sering kali lebih penting menggunakan pendekatan uji, coba-revisi.
3.         Kreativitas tergantung pada mimpi dan gagasan mengawang : kenyataannya seorang innovator adalah orang yang sangat praktis dan mengambil peluang yang tercecer dan realitas bukan impian.
4.         Proyek besar akan lebih mengembangkan inovasi yang lebih baik ketimbang proyek kecil. Dalam perjalanan sekarang, mitos ini sudah banyak terbukti kekeliruannya. Dimana sekarang masih banyak perusahaan besar cenderung membuat tim kecil yang mempermudah pgawainya menelurkan ide.
5.         Teknologi merupakan kekuatan pendorong inovasi dan kesuksesan. Teknologi memang merupakan salah satu sumber inovasi, tetapi ia bukanlah satu-satunya, lebih dari itu desakan paar atau konsumenlah yang mempunyai kemungkinan tertinggi untuk berhasil.
Jadi ringkasnya, ada beberapa hal yang harus dijadikan dasar dan sebuah inovasi, yakni :
§   Berorientasilah kepada tindakan
§   Buatlah produk, proses dan jasa sederhana dan dapat dipahami
§   Mulailah dengan yang kecil
§   Tujuan yang benar
§   Jalankan konsep coba-uji dan revisi
§   Belajarlah dari kegagalan
§   Ikuti jadwal utama
§   Hargai aktivitas yang memiliki nilai khusus
§   Kerja, kerja dan kerja

2.2.2.  Manfaat Inovasi

Mengapa inovasi? Mengapa harus berinovasi? Ini adalah pertanyaan yang biasa diajukan ketika sebuah usulan untuk berinovasi dilontarkan. Inovasi menawarkan banyak manfaat, antara lain :
1)        Pandangan ke depan
Inovasi membuka wawasan kita untuk melihat ke depan : apa yang bisa dikembangkan lebih lanjut, kesempatan sukses apa yang terbuka di masa depan, dan strategi apa yang perlu dilakukan untuk menghadapi masa depan.
2)        Perubahan
Pandangan ke depan ini memacu kita untuk senantiasa menggulirkan perubahan ataupun memanfaatkan perubahan yang sedang terjadi di sekitar. Perubahan sangat diperlukan untuk tetap eksis. Perubahan senantiasa memberikan kejutan yang menyenangkan bagi target konsumen yang kita layani sehingga konsumen atau pelanggan tidak bosan dengan produk ataupun layanan yang kita berikan dan mendorong mereka untuk menjadi pelanggan yang setia.
3)        Ketahanan terhadap krisis
Manfaat penting yang bisa dipetik adalah ketahanan terhadap krisis. Dengan kemampuan berinovasi, kita menjadi lebih kuat menghadapi krisis. Bahkan, inovasi merupakan senjata yang ampuh untuk mengendalikan krisis agar tidak menghantam kita dan memberi kekuatan untuk lebih maju lagi. Jika kita telah memiliki kemampuan berinovasi, biasanya kita jadi lebih peka untuk memprediksi datangnya krisis. Dengan demikian, kita bisa melakukan periapan lebih dini. Kemampuan berinovasi juga membantu kita untuk segera meluncurkan strategi yang membuahkan solusi yang inovatif bagi berbagai tantangan yang dihadapi.
4)        Perangkat inovasi
Setelah kita memahami pentingnya berinovasi, tentunya kita ingin mengetahui perangkat apa saja yang kita perlukan unuk meluncurkan strategi berinovasi tersebut.
5)        Talent pool
Sebuah negara bisa saja memiliki banyak sumber daya, baik alam maupun teknologi. Namun, jika sumber daya ini tidak dikelola oleh orang-orang yang tepat dan kreatif, negara tersebut tidak akan bisa berhasil mengatasi kompetisi dan krisis finansial yang sekarang sedang melanda dunia. Hanya negara yang memiliki kreativitas dan inovasi untuk memanfaatkan sumber daya dan teknologi yang dimilikilah yang bisa membawa perubahan positif bagi bangsanya. Untuk itu, salah satu  langkah yang paling utama yang penting untuk keluar dari kritis dan membangun hubungan kreativitas , inovasi, dan kewirausahaan

3.1.  Hubungan Kreativitas, Inovasi dengan Kewirausahaan
a.      Kreativitas
Kreativitats merupakan memikirkan sesuatu, kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan untuk karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
b.      Inovasi
Inovasi adalah proses menemukan atau mengimplementasikan sesuatu yang baru ke dalam situasi yang baru. Konsep kebaruan ini berbeda bagi kebanyakan orang karena sifatnya relatif (apa yang dianggap baru seseorang atau pada suatu konteks dapat menjadi sesuatu yang merupakan lama bagi orang lain dalam konteks lain) Inovasi adalah memikirkan dan melakukan sesuatu yang menambah atau menciptakan nilai-nilai manfaat. Untuk menghasilkan perilaku inovatif seseorang harus melihat inovasi secara mendasar sebagai proses yang dapat dikelola.
c.       Kreativitas dan Inovasi
Kreativitas dan inovasi berbeda pada wilayah domain yang sama, tetapi memiliki batasan yang tegas. Kreatifitas berkaitan dengan produksi kebaruan dan ide yang bermanfaat. Sedangkan Inovasi berkaitan dengan produksi atau adopsi ide yang bermanfaat dan implementasinya.
d.      Wirausaha
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.
e.       Kewirausahaan
Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia yang nyata secara kreatif.

Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahaan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada di pasar.
Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Namun, gagasan-gagasan yang baik pun jika tidak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari hanya akan menjadi sebuah mimpi. Gagasan-gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar.
Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan nilai guna atau nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku di pasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan terebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha.
Seseorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya. Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk :
a)        Melakukan proses / teknik baru (the new technic)
b)        Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service)
c)        Menghasilkan nilai tambah baru (the new value added)
d)       Merintis usaha baru (new businesses), yang mengacu pada pasar
e)        Mengembangkan organisasi baru (the new organization)


BAB III
PENUTUP


Kesimpulan

1.  Kewirausahaan merupakan gabungan dari kreativitas, keinovasian dan keberanian menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk membentuk dan memelihara usaha baru.
2.   Kreativitas adalah akar dan awal dari semua kesuksesan. Kreativitas akan membuat orang-orang unuk terus berinovasi dan memperbaiki hasil kreasi mereka, bekerja keras dan tidak mengenal lelah, focus terhadap hasil kreasi mereka, pantang mnyerah menghadapi kritikan dan cemoohan, serta nekat.
3.   Inovasi dan kreatifitas merupakan faktor penentu terhadap kemajuan suatu negara.

8 komentar: